Sang manager terus berusaha agar si karyawan maumenoleh ke atas, dilemparnya Rp. 10.000- yang jatuh tepatdi sebelah sikaryawan.Si karyawan hanya memungut Rp 10.000 tsb danmelanjutkan pekerjaannya.
Sang manager akhirnya melemparkan Rp 100.000 danberharap si karyawan mau menengadah"sebentar saja"ke atas.Akan tetapi si karyawan hanya lompat kegirangan karenamenemukan Rp 100.000 dan kembali asyik bekerja.
Pada akhirnya sang manager melemparkan tutup pulpenyang tepat mengenai kepala si karyawan. Merasakesakitan akhirnya si karyawan baru mau menoleh keatas dan dapat berkomunikasi dengan sang manager.
Metafora diatas sering kali terjadi pada kehidupan kita, kia sebagai mahkluk yang penuh kekhilafan sering kali melupakan nikmat Allah, lupa bersyukur, dll.Allah selalu ingin menyapa kita, akan tetapi kita selalusibuk mengurusi "dunia" kita.
Kita diberi rejeki sedikit maupun banyak, sering kali kitalupa untuk menengadah bersyukur kpd NYA Bahkan lebih sering kita tidak mau tahu dari manarejeki itu datangBahkan kita selalu bilang kita lagi "HOKI!"Yang lebih buruk lagi kita menjadi takabur denganrejeki milik Allah.
Jadi jangan sampai kita mendapatkan lemparan "batukecil" yg kita sebut musibah! agar kita mau menolehkepada-NYA.
Sungguh Allah sangat mencintai kita, marilah kita selaluingat untuk menoleh kepada NYA sebelum Allahmelemparkan batu kecil.
Semoga kisah diatas memberikan kita manfaat dan lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan...Amin